Monday, March 13, 2017

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR DIFUSI DAN OSMOSIS

I.                   JUDUL
“ DIFUSI DAN OSMOSIS ”

II.                TUJUAN
Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis

III.             DASAR TEORI
Jika partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel pada arah tertentu disebut difusi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam gradasi konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya. Jika keseimbangan telah tercapai, partikel terus bergerak sebebas semula, tetapi tidak akan terjadi difusi lagi, sebab zat yang memasuki daerah tertentu dan zat yang meninggalkannya terdapat dalam jumlah yang sama, yaitu terjadi keseimbangan dinamis. Karena partikel-partikel suatu gas tetap bergerak, maka kemampuan difusi itu merupakan sifat semua gas. Difusi gas dapat diperlihatkan bila sebuah keran gas dibuka di salah satu sudut ruangan dan bau gas itu segera akan tercium di sudut lain ruangan itu.(A.R.Loveless:1991)
Suatu sifat penting proses difusi ialah bahwa partikel berbagai zat bebas berdifusi satu sama lain. Fakta ini dapat diulas sebagai berikut. Andaikan ada dua buah kamar bersebelahan dan sama kecilnya, dihubungkan dengan sebuah pintu tertutup; dalam salah satu kamar terdapat 30 orang berpakaian merah, dalam kamar lain terdapat 10 orang berpakaian hijau. Bayangkan sekarang bahwa pintu penghubung itu dibuka. Hal yang jelas terjadi ialah untuk mengurangi kepadatan kamar yang berisi 30 orang berpakaian merah, mungkin 10 orang akan memasuki kamar lain yang berisi 10 orang berpakaian hijau, sehingga terdapat 20 orang dalam tiap kamar. Jika kedua kelompok ini harus berdifusi seperti molekul gas, mereka secara serempak saling mengisi kamar yang belum mereka masuki, berkelakuan seolah-olah kelompok lain tidak hadir di sana. Pada keseimbangan akan terdapat 15 orang berpakaian merah dan 5 orang berpakaian hijau dalam tiap kamar.(A.R.Loveless:1991)
Seperti telah disebutkan di atas,gerakan bebas partikel zat cair dan zat padat diimbangi, menjadi berkurang atau bertambah oleh adanya gaya tarik, sehingga zat cair dan zat padat tak dapat berdifusi seperti gas. Jika seandainya gaya tarik itu dapat diatasi, maka gerakan bebas akan menonjol sendiri dan terjadilah difusi. Hal ini terjadi jika suatu zat padat larut dalam zat cair.(A.R.Loveless:1991)
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair, dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama.(Tim Dosen Pembina:2010)
Difusi adalah gerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui suatu dinding (membran).(Saleh:1996)
Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam larutan yang lainnya dapat berlangsung melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeabel untuk zat tersebut. Permeabilitas dari membran tersebut ada tiga macam, yaitu:
1.                  Impermeabel (tidak permeabel), dimana air maupun zat yang terlarut di dalamnya tidak dapat melaluinya. Misalnya membran dari karet.
2.                  Permeabel, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya.
3.                  Semipermeabel, yaitu membran yang hanya dapat dilalui oleh air, tetapi tidak dapat dilalui oleh suatu zat terlarut. Misalnya membran dari sitoplasma.(Parjatmo:1987)
Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa lainnya, dengan molekul air, atau dengan molekul selulosa. Pada setiap tabrakan molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabakan gerakan acak dari molekul tersebut.
Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya bergantung pada gradien konsentrasi, tapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membran dari pada molekul hidrofilik.(Kimball:2000)
Difusi terfasilitasi adalah sejenis transpor pasif yang molekul solutnya bergerak menuruni gradien konsentrasi dengan bantuan protein pembawa pada membran. Suatu protein pembawa mengambil sebuah molekul, kemudian protein tersebut berubah ke bentuk alternatifnya untuk menyimpan molekul ke sisi lain membran. Dalam hal ini tidak diperlukan masukan energi.(Bresnick:2003)
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. (Konrad:2009)
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate]. (Konrad:2009)
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.(Konrad:2009)Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbukan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama.
Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya. Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa lainnya, dengan molekul air atau dengan molekul selulosa. Pada setiap tabrakan molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabkan gerakan acak dari molekul tersebut.
Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi moelkul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/membran yang permeabel secara diferensial dari satu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.
Makna “konsentrasi” di sini, adalah konsentrasi pelarutnya, yaitu air bukan konsentrasi dari zat yang larut (molekul,ion) dalam air itu. Pertukaran air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus,yaitu osmosis.(Kimball:2000)
Osmosis merupakan kasus khusus pada transpor pasif. Osmosis memungkinkan difusi molekul air menyebrangi membran yang permeabel terhadap air tetapi tidak permeabel terhadap bahan terlarut yang terdapat di dalam air. Tekanan osmosis adalah kecenderungan suatu larutan tanpa memperdulikan jenis solutnya, menyerap air melalui osmosis. Tekanan osmosis bergantung pada konsentrasi solut total tanpa mempermasalahkan adanya solut yang berbeda-beda pada kedua sisi membran.(Bresnick:2003)
Osmosis adalah gerakan partikel dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan melalui membran semipermeabel.(Saleh:1996)


IV.             METODE PENELITIAN
4.1 Alat
a.       Cawan petri
b.      Skalpel/pisau potong
c.       Gelas ukur
4.2 Bahan
a.         Wortel dengan bentuk kubus P : 2,5cm dan L : 3cm
b.        Garam dapur halus 2 sendok skalpel
c.         Air 20 ml
d.        Tinta 1 tetes


V.               HASIL PENGAMATAN
·         Difusi







·         Osmosis









VI.      PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai tentang difusi dan osmosis, dengan medianya osmosis (Percobaan 1) menggunakan wortel dan garam.
Pada pengamatan ini wortel dibentuk menjadi kubus dengan ukuran panjang 2,5 cm dan lebar 3 cm. Dengan air semula bermasa 20 ml. Wortel tersebut ditengahnya diberi cekungan dengan ukuran yang sama dan menghadap keatas.  Wortel pertama diberi garam sebanyak 2 sendok scalpel. Dan sisa cekungan dibiarkan kosong. Sedangkan wortel yang kedua cekungannya dibiarkan kosong. Kedua wortel tersebut diletakkan didalam cawan petri yang telah diisi air sebanyak 20 ml dan dibiarkan selama 30 menit.
Dari hasil pengamatan, setelah 30 menit, dapat diketahui bahwa air didalam cawan petri dengan menggunakan garam yang berisi garam di dalam wortel mengalami ketidak samaan pada wortel yang tidak berisikan garam. Air pada cawan petri lebih kurang banyak. Dari hasil yang telah diamati, air yang ada pada cawan petri yang semula berukuran 20ml kini menjadi 18 ml. ini terjadi karena terjadinya perpindahan air dari cawan petri ke garam yang ada didalam worter yang telah dilubangi. Proses yang terjadi pada wortel dan garam adalah proses osmosis yaitu perpndahan zat dari konsentrasi rendah kekonsentrasi tinggi melalui membrane semipermiabel. Sedangkan pada wortel yang tidak menggunakan garam, wortel tersebut menjadi agak mengeras.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
a)      Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
b)      Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
c)      Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
Percobaan selanjutnya ( percobaan 2 ) dengan menggunakan  tinta yang dimasukan kedalam tabung reaksi yang diisi air sebanyak 20ml dengan melakukan dengan waktu yang didapat pada saat 1 tetesan tinta. Pengamatan yang terjadi adalah warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah).
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi.
Mekanisme pada difusi
a.        Transport Pasif
Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi .

b.      Transpor aktif                                                                  
Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat penumpukan mineral. Artinya, konsentrasi mineral di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel, atau potensial air di luar sel lebih tinggi dibandingkan dengan potensial air di dalam sel. Oleh karena itu, osmosis dari luar sel ke dalam sel tetap berlangsung untuk mencegah plasmolisis. Akan tetapi, keadaan ini menghambat pengambilan mineral dari luar ke dalam sel melalui difusi, terutama karena membran sel memiliki permeabilitas yang sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang melibatkan energi dari ATP agar ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP adalah molekul pembawa energi di dalam sel.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1.      Ukuran partikel, Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
2.      Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
3.      Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
4.      Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5.      Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
VII.       PANUTUP
  •       Kesimpulan
Difusi adalah proses pergerakan acak parkitel-partikel gas, cairan dari konsetrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Difusi dengan menggunakan tinta yang dimasukan kedalam tabung reaksi dan berisi air, supaya bercampur antara tinta dengan air .
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable,  dengan menggunakan media perendaman kentang yang dibentuk kubus direndam dengan air gula dan air oksigen supaya dapat melihat penyerapan kentang.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah ukuran partikel, densitas medium, luas area, suhu, dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit).
Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel, ketebalan membrane, dan suhu.

1 comment: