Penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan hipertensi
merupakan penyakit dengan angka kematian yang tinggi di Indonesia.
Timbulnya penyakit tidak menular ini disebabkan oleh banyak faktor salah
satunya adalah kelainan metabolisme lemak atau dislipidemia. Mengapa
bisa terjadi dislipidemia?
Satu diantaranya disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Diantara
beberapa penyebab dislipidemia, yang bisa dimodifikasi adalah gaya
hidup. Alasan ini kemudian menjadi latar belakang kelima mahasiswa
fakultas kedokteran (FK) Undip untuk mengembangkan sebuah penelitian
yang bertujuan mengubah gaya hidup dari segi inovasi makanan untuk
memperbaiki faktor risiko dislipidemia untuk mencegah penyakit tidak
menular.
Kelima mahasiswa FK Undip terdiri dari Sitiayu Anisa Gultom, Triyoga
Sulistyaningsih, Choiria Mulyawati, Hasan Murdiman, dan Muhammad
Murtadho yang tergabung dalam tim PKM-PE saat ini tengah melakukan
sebuah penelitian yang memanfaatkan kedelai kuning untuk diolah menjadi
yogurt. Yogurt dari kacang kedelai kuning merupakan sebuah produk yang
dapat memperbaiki faktor penyebab penyakit tidak menular seperti
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Dalam penelitian ini responden penelitiannya adalah perokok usia remaja
akhir (mahasiswa). Mengapa respondennya perokok? Hal ini dikarenakan
perilaku merokok merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Berdasarkan penuturan salah satu anggota penelitian, pada penelitian ini
responden diberi yogurt kacang kedelai kuning (Yakali) selama 30 hari,
kemudian dibandingkan kadar LDL darah sebelum dan setelah perlakuan.
Dari penelitian ini, mereka memperoleh hasil bahwa yogurt kacang kedelai
kuning (Yakali) dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam
darah. Mereka berharap kedepannya yogurt kacang kedelai kuning (Yakali)
dapat menjadi alternatif inovasi makanan yang bisa dikonsumsi oleh
masyarakat luas sehingga faktor penyebab penyakit tidak menular seperti
penyakit jantung, stroke, hipertensi, dll dapat mengalami penurunan.
No comments:
Post a Comment