Kombucha merupakan hasil fermentasi yang melibatkan peran simbiosis
antara bakteri dari genus Acetobacter sp. dan khamir dari genus Saccharomyces sp..
Kombucha biasanya difermentasikan dalam medium teh manis namun seiring
perkembangannya, kombucha dapat pula difermentasikan dalam medium selain teh
manis seperti sari belimbing wuluh dan air rebusan bunga rosella.
Kombucha kaya kandungan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Beberapa diantaranya berbagai macam vitamin, asam organik, dan beberapa
senyawa yang berfungsi sebagai antibiotik.
A. VITAMIN B KOMPLEKS
Bagaimana bisa kombucha mengandung vitamin
B? sederhana saja, vitamin B yang ada pada kombucha diperoleh dari ragi
itu sendiri. Jadi, jangan khawatir jika kombucha yang telah dibuat
lantas sisa-sisa raginya belum sepenuhnya tersaring.
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin atau lebih dikenal dengan nama
vitamin B1 mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia. Hal ini
terutama dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi,
memelihara fungsi jaringan saraf, dan fungsi hati. Kecukupan vitamin B1
yang dianjurkan dikaitkan dengan kecukupan energi, yakni sekitar 0,4 mg
untuk setiap 1.000 kalori. Prinsipnya, tiamin berperan sebagai enzim
dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan
memindahkan energi untuk membentuk senyawa kaya energi yang disebut
adenosine trifosfat (ATP).
Tiamin tidak bisa disimpan banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah
terbatas dapat disimpan di dalam hati, ginjal, jantung, otak, dan otot.
Jika tiamin terlalu banyak dikonsumsi, kelebihannya akan dibuang melalui
air kemih.
Orang yang kekurangan vitamin B1 beresiko menderita penyakit
beri-beri, oedema, dan degenerasi jaringan otot. Pengidap penyakit
beri-beri beresiko besar terserang gangguan saraf. Jika kekurangan
vitamin ini terjadi pada orang dewasa, penderita akan mudah terkena
gangguan jantung, sehingga menyebabkan adanya penumpukan cairan di
jaringan kaki bagian bawah atau di persendian. Penyakit ini dikenal
sebagai beri-beri. Selain itu, tiamin berfungsi untuk meningkatkan
system kekebalan tubuh, mencegah rematik, kanker, arterosklerosis, dan
stroke. Dalam makanan sehari-hari, sumber vitamin B1 antara lain bisa
ditemukan pada daging, berbagai biji-bijian dan tumbuhan
polong-polongan.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 diperlukan tubuh untuk memproses
asam amino, lemak dan karbohidrat hingga menghasilkan energi ATP.
Vitamin ini juga berperan dalam membantu degenerasi sel kulit. Selain
sebagai senyawa yang kaya energi, ATP juga berperan sebagai antioksidan
di dalam tubuh.
Penyerapan riboflavin paling banyak terjadi pada usus kecil. Vitamin
ini disimpan di dalam tubuh dan sebagain kecil disimpan di hati dan
ginjal. Kelebihan vitamin B2 dibuang bersama urine yang biasanya
ditandai dengan warna cairan yang kuning kehijauan. Dalam makanan
sehari-hari, sumber riboflavin diantaranya ragi, biji-bijian, tumbuhan
polong-polongan, hati, ikan tongkol, belut, telur, kerang, rumput laut,
sayuran hijau, jamur, kol, wortel, mentimun, apel, alpukat, kacang hijau
dan kacang merah.
3. Vitamin B3 (Niasin Nicotinic Acid)
Kadar kolesterol yang jahat dalam tubuh
bisa diturunkan atas peranan vitamin B3. Kehadiran LDL (low density
lipoprotein) dan triglyserida sebagai kolesterol yang merugikan akan
digantikan dengan HDL (high density lipoprotein) hingga bisa mengurangi
risiko terkena penyakit pembuluh darah dan jantung koroner. Fungsi
lainya adalah membantu metabolisme untuk menghasilkan energi. Gejala
kekurangan gangguan mental, dan lain-lain. Sumber vitamin B3 diantaranya
adalah hati, daging, biji-bijian, polong-polongan.
4. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 akrab dikalangan orang yang
berusia dia atas 40 tahun. Pasalnya, pada usia matang ini, daya serap
vitamin pada saluran cerna sudah menurun. Dalam tubuh, vitamin ini
diubah menjadi piridoksal fosfat yang merupakan koenzim dalam
metabolisme berbagai asam amino.
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan kelainan kulit berupa dermatitis
seboroik (peradangan kulit karena aktivitas berlebihan dari kelenjar
lemak kulit), peradangan selaput lendir mulut dan lidah, kelainan
susunan saraf pusat, serta gangguan system eritropoetik berupa enemia
hipokrom mikrositer. Kekurangan vitamin B6 juga menurunkan system
kekebalan tubuh sehingga mudah terkena infeksi dan menurunnya kesehatan
jantung, mudah terbentuknya batu ginjal, serta menurunnya fungsi kontrol
otot dan panca indera. Vitamin ini bisa didapatkan dari ragi,
padi-padian utuh, pisang, ubi jalar, gandum, jagung, sayuran, daging,
kacang-kacangan seperti kedelai, makanan yang berasal dari laut, dan
hati.
5. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vitamin B12 bersama-sama dengan asam folat
berperan penting dalam metabolisme antar sel di dalam tubuh. Kekurangan
vitamin B12 membuat perkembangan tubuh menjadi lambat dalam waktu yang
cukup lama. Keadaan ini ditandai dengan gangguan pembentukan dan
perkembangan sel darah (hematopoiesis) yan menimbulkan enemia
megaloblastik (suatu jenis anemia dengan sel-sel darah merah yang
besar-besar), gangguan neurology seperti berkurangnya daya ingat dan
gangguan keseimbangan, kerusakan sel epitel terutama epitel saluran
cerna, serta debilitas umum atau kelemahan secara umum.
Orang yang berumur lebih dari 50 tahun sebaiknya menambah jumlah
konsumsi vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia.
Defisiensi vitamin B12 umumnya terjadi pada usia lanjut akibat
berkurangnya daya serap terhadap vitamin pada saluran cerna. Keadaan ini
bisa terjadi akibat menurunnya produksi asam lambung; menurunnya
produksi pepsin (enzim protease yang dihasilkan kelenjar lambung);
terjadinya gastritis (peradangan lambung) karena menurunnya fungsi sel,
jaringan, atau alat tubuh; dan menurunnya factor intrinsic (bahan
organik dalam sel yang bisa diabsorbsi atau dimetabolisme). Makanan
sehari-hari yang mengandung vitamin ini diantaranya adalah daging,
telur, dan produk sapi perah.
6. Vitamin B15
Vitamin B15 berperan sebagai penangkap
radikal bebas dan oksigenator jaringan tubuh. Vitamin ini disebut juga
asam pangamik. Vitamin B15 berasal dari asam amino glycine. Asam
pangamik adalah ester yakni senyawa yang dihasilkan dari asam glukonik
yang bersenyawa dean dimethylglycine. Asam glukonik ini banyak terdapat
pada gula bit. Makanan yang mengandung vitamin B15 adalah
kacang-kacangan dan biji-bijian.
B. VITAMIN C
Vitamin C berperan dalam pembentukan
substansi antar sel dan berbagai jaringan, serta meningkatkan daya tahan
tubuh. Misalnya, aktivitas fagositosis sel darah putih dan transportasi
zat besi dari transfering di dalam darah de ferritin di dalam sumsum
tulang, hati, dan limpa. Fagositosis adalah kegiatan sel darah putih
(lekosit) untuk mematikan kuman dengan cara menelan. Pembentukan tulang
dan gigi juga melibatkan peran vitamin C. Vitamin C larut dalam air, sehingga jika dikonsumsi berlebihan tidak
membahayakan kesehatan. Pasalnya, kelebihan vitamin ini sebagian besar
langsung diekskresi melalui air kemih. Sebagian dari vitamin C
dikeluarkan melalui air kemih berupa oksalat. Umumnya orang mengonsumsi
vitamin C berlebihan bertujuan untuk mencegah influenza atau kanker.
Konsumsi vitamin C yang berlebihan bisa menimbulkan peluang terjadinya
batu oksalat di dalam ginjal. Namun, peluang ini sangat kecil. Konsumsi
vitamin C sampai dengan 10.000 mg perhari dianggap masih aman. Bahan
pangan yang mengandung vitamin C diantaranya adalah buah-buahan, sayuran
berdaun hijau, dan tomat.
No comments:
Post a Comment