Monday, September 25, 2017

Termoregulasi

Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia. Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air
Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung dan mamalia, hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya
Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi, konveksi, konduksi dan evaporasi. Radiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya. Konduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhunya tinggi kebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah. Konveksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. Evaporasi merupakan konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi . Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

Wednesday, September 13, 2017

“Yakali (Yogurt Kacang Kedelai Kuning)” Inovasi Turunkan Kolesterol Jahat

Penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan hipertensi merupakan penyakit dengan angka kematian yang tinggi di Indonesia. Timbulnya penyakit tidak menular ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah kelainan metabolisme lemak atau dislipidemia. Mengapa bisa terjadi dislipidemia?

Satu diantaranya disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Diantara beberapa penyebab dislipidemia, yang bisa dimodifikasi adalah gaya hidup. Alasan ini kemudian menjadi latar belakang kelima mahasiswa fakultas kedokteran (FK) Undip untuk mengembangkan sebuah penelitian yang bertujuan mengubah gaya hidup dari segi inovasi makanan untuk memperbaiki faktor risiko dislipidemia untuk mencegah penyakit tidak menular.


Kelima mahasiswa FK Undip terdiri dari Sitiayu Anisa Gultom, Triyoga Sulistyaningsih, Choiria Mulyawati, Hasan Murdiman, dan Muhammad Murtadho yang tergabung dalam tim PKM-PE saat ini tengah melakukan sebuah penelitian yang memanfaatkan kedelai kuning untuk diolah menjadi yogurt. Yogurt dari kacang kedelai kuning merupakan sebuah produk yang dapat memperbaiki faktor penyebab penyakit tidak menular seperti menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Dalam penelitian ini responden penelitiannya adalah perokok usia remaja akhir (mahasiswa). Mengapa respondennya perokok? Hal ini dikarenakan perilaku merokok merupakan faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Berdasarkan penuturan salah satu anggota penelitian, pada penelitian ini responden diberi yogurt kacang kedelai kuning (Yakali) selama 30 hari, kemudian dibandingkan kadar LDL darah sebelum dan setelah perlakuan.

Dari penelitian ini, mereka memperoleh hasil bahwa yogurt kacang kedelai kuning (Yakali) dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Mereka berharap kedepannya yogurt kacang kedelai kuning (Yakali) dapat menjadi alternatif inovasi makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas sehingga faktor penyebab penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, hipertensi, dll dapat mengalami penurunan.
 

Wednesday, September 6, 2017

manfaat teh kombucha

          Teh kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh, gula, bakteri dan ragi. Meskipun teh kombucha kadang-kadang disebut sebagai teh jamur kombucha, kombucha bukanlah jamur, melainkan koloni bakteri dan ragi. Teh Kombucha dibuat dengan menambahkan koloni bakteri dan ragi ke dalam gula dan teh, sehingga memungkinkan campuran tersebut untuk berfermentasi. Cairan yang dihasilkan mengandung cuka, vitamin B dan sejumlah senyawa kimia lainnya.

Kandungan Yang Ada Pada Teh Kombucha

Tahukah anda ketika minum segelas teh kombucha berarti anda telah memasukkan beragam kandungan berkhasiat untuk kesehatan ke dalam tubuh.
1. Enzim.
Enzim merupakan bagian dari protein yang terkandung dalam teh kombucha. Enzim ini berfungsi sebagai melancarkan (bahkan mempercepat) proses reaksi biokimia di dalam tubuh.
2. Sekelompok senyawa Asam organik pembentuk protein.
a. Asam Amino yang berfungsi memperbaiki jaringan sel tubuh yang rusak dan dijadikan andalan sebagai antibodi melawan virus dan bakteri.
b. Asam Malat yang berfungsi untuk membersihkan segala racun dalam tubuh (detoksifikasi).
c. Asam Nukleat yang berperan untuk media regenerasi sel.
d. Asam Oksalat yang berperan untuk pendukung sel dalam memproduksi energi.
e. Asam Asetat yang berfungsi untuk menghancurkan pertumbuhan bakteri berbahaya di dalam tubuh (berfungsi sebagai antiseptik) serta berfungsi untuk melancarkan pencernaan.
f. Asam Glukonat efektif dalam mengatasi infeksi yang disebabkan Candida.
g. Asam Butirat diproduksi oleh khamir dan bekerja sama melawan infeksi khamir dengan asam glukonat.
3. Vitamin C dan beragam vitamin B kompleks (vitamin B1/tiamin), vitamin B2/riboflavin, vitamin B3/Niasin Nicotinic Acid, vitamin B6/piridoksin, vitamin B12/sianokobalamin, dan vitamin B15.

MANFAAT DARI TEH KOMBUCHA
           
1. Detoksifikasi
Kemampuan detoksifikasi kombucha sangat besar. Sebuah contoh sempurna adalah pada kemampuannya untuk menangkal toksisitas sel hati. Dalam satu studi, sel-sel hati dilindungi dari cedera oksidatif dan benar-benar dipelihara fisiologi normal mereka, meskipun terkena racun! Hasil penelitian menemukan hal tersebut disebabkan karena aktivitas antioksidan dan dapat bermanfaat terhadap penyakit hati, di mana stres oksidatif yang diketahui memainkan peran penting.
Detoksifikasi menyehatkan hati dan membantu mencegahan kanker. Salah satu manfaat kesehatan terbesar kombucha adalah kemampuannya untuk detoksifikasi tubuh. Kombucha kaya akan enzim dan bakteri asam yang digunakan untuk detoksifikasi sistem tubuh anda sehingga mengurangi beban pankreas dan meringankan beban pada hati. Kombucha memiliki kandungan asam glucaric yang sangat tinggi, dan studi terbaru menunjukkan bahwa asam glucaric membantu mencegah kanker.
2. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Manfaat teh kombucha yang sangat penting sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan yang terkandung dalam teh kuno ini melawan radikal bebas yang membuat gangguan sistem pencernaan. Namun hal ini dapat di atasi dengan mengkonsumsi teh kombucha yang memiliki kandungan asam tinggi, probiotik dan enzim. Beberapa penelitian telah menunjukkan kemampuan kombucha untuk mencegah dan menyembuhkan usus buntu dan bisul.
3. Sumber Energi
Kombucha mampu untuk memperkuat tubuh dan membantu pembentukan zat besi yang dilepaskan dari teh hitam selama proses fermentasi. Teh kombucha mengandung sejumlah kecil kafein dan vitamin B yang dapat memberi energi tubuh.
Melalui proses khusus yang dikenal sebagai khelasi, zat besi dirilis membantu meningkatkan hemoglobin darah, meningkatkan pasokan oksigen ke jaringan dan merangsang proses penghasil energi di tingkat sel. Dengan kata lain, dengan membantu tubuh membuat lebih banyak energi (ATP), teh kombucha dapat membantu mereka yang rutin meminumnya tetap berenergi.
4. Imunitas Tubuh
Keseluruhan efek yang dimiliki kombucha akan memodulasi sistem kekebalan tubuh dengan cara mengendalikan radikal bebas melalui proses antioksidan. Teh ini juga terbukti mengurangi stres oksidatif dan terkait imunosupresi, antioksidan kuat yang dikenal sebagai asam d-saccharic 1-4 lactone ditemukan selama proses fermentasi kombucha yang tidak ditemukan dalam teh hitam saja.
5. Perawatan Sendi
Kombucha dapat membantu menyembuhkan, memperbaiki, dan mencegah kerusakan sendi. Kombucha sarat dengan glucosamines, yang meningkatkan produksi asam hyaluronic sinovial. Ini mendukung pelestarian kolagen dan mencegah nyeri rematik. Dengan cara yang sama mendukung kolagen bersama, ia juga mendukung kolagen dari seluruh tubuh dan mengurangi munculnya keriput pada kulit.
6. Pencegahan kanker
Manfaat teh kombucha juga mampu mencegahan kanker dan pemulihan penderita kanker. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Cancer Letter menemukan bahwa mengkonsumsi asam glucaric ditemukan di kombucha mengurangi risiko kanker pada manusia.
7. Menambah Berat Badan
Data dari studi pada tahun 2005 menunjukkan bukti bahwa kombucha meningkatkan metabolisme dan membatasi akumulasi lemak. Meskipun kita perlu melihat lebih banyak penelitian sebelum kita dapat mengkonfirmasi hasil ini, masuk akal bahwa kombucha mendukung penurunan berat badan karena kandungan asam asetat (seperti cuka sari apel adalah) dan polifenol, yang terbukti membantu meningkatkan berat badan.
Selama fermentasi berlangsung kombucha akan menghasilkan alkohol, karbondioksida, vitamin B, vitamin C, serta berbagai macam asam organik misalnya asam asetat, glukonat, glukoronat, bahkan ada asam oksalat, dan asam laktat yang berguna bagi proses penyederhanaan nutrisi pada manusia. Komposisi yang terdapat pada larutan teh akan mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang dimaksud yaitu gula residu, karbondioksida dan asam organik. Kandungan asam asetat yang bersifat volatil akan menghasilkan aroma kuat dan menyengat sehingga menimbulkan aroma asam (berasal dari asam glukonat yang lembut).
Itulah beberapa penjelasan tentang jamur kombucha beserta manfaatnya. Semoga bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan baru untuk Anda.

KOMBUCHA


           Kombucha merupakan hasil fermentasi yang melibatkan peran simbiosis antara bakteri dari genus Acetobacter sp. dan khamir dari genus Saccharomyces sp.. Kombucha biasanya difermentasikan dalam medium teh manis namun seiring perkembangannya, kombucha dapat pula difermentasikan dalam medium selain teh manis seperti sari belimbing wuluh dan air rebusan bunga rosella.


          Kombucha kaya kandungan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Beberapa diantaranya berbagai macam vitamin, asam organik, dan beberapa senyawa yang berfungsi sebagai antibiotik.

A. VITAMIN B KOMPLEKS

Bagaimana bisa kombucha mengandung vitamin B? sederhana saja, vitamin B yang ada pada kombucha diperoleh dari ragi itu sendiri. Jadi, jangan khawatir jika kombucha yang telah dibuat lantas sisa-sisa raginya belum sepenuhnya tersaring.

1. Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamin atau lebih dikenal dengan nama vitamin B1 mempunyai peranan yang penting dalam tubuh manusia. Hal ini terutama dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi, memelihara fungsi jaringan saraf, dan fungsi hati. Kecukupan vitamin B1 yang dianjurkan dikaitkan dengan kecukupan energi, yakni sekitar 0,4 mg untuk setiap 1.000 kalori. Prinsipnya, tiamin berperan sebagai enzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi untuk membentuk senyawa kaya energi yang disebut adenosine trifosfat (ATP).
Tiamin tidak bisa disimpan banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan di dalam hati, ginjal, jantung, otak, dan otot. Jika tiamin terlalu banyak dikonsumsi, kelebihannya akan dibuang melalui air kemih.
Orang yang kekurangan vitamin B1 beresiko menderita penyakit beri-beri, oedema, dan degenerasi jaringan otot. Pengidap penyakit beri-beri beresiko besar terserang gangguan saraf. Jika kekurangan vitamin ini terjadi pada orang dewasa, penderita akan mudah terkena gangguan jantung, sehingga menyebabkan adanya penumpukan cairan di jaringan kaki bagian bawah atau di persendian. Penyakit ini dikenal sebagai beri-beri. Selain itu, tiamin berfungsi untuk meningkatkan system kekebalan tubuh, mencegah rematik, kanker, arterosklerosis, dan stroke. Dalam makanan sehari-hari, sumber vitamin B1 antara lain bisa ditemukan pada daging, berbagai biji-bijian dan tumbuhan polong-polongan.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 diperlukan tubuh untuk memproses asam amino, lemak dan karbohidrat hingga menghasilkan energi ATP. Vitamin ini juga berperan dalam membantu degenerasi sel kulit. Selain sebagai senyawa yang kaya energi, ATP juga berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh.
Penyerapan riboflavin paling banyak terjadi pada usus kecil. Vitamin ini disimpan di dalam tubuh dan sebagain kecil disimpan di hati dan ginjal. Kelebihan vitamin B2 dibuang bersama urine yang biasanya ditandai dengan warna cairan yang kuning kehijauan. Dalam makanan sehari-hari, sumber riboflavin diantaranya ragi, biji-bijian, tumbuhan polong-polongan, hati, ikan tongkol, belut, telur, kerang, rumput laut, sayuran hijau, jamur, kol, wortel, mentimun, apel, alpukat, kacang hijau dan kacang merah.

3. Vitamin B3 (Niasin Nicotinic Acid)

Kadar kolesterol yang jahat dalam tubuh bisa diturunkan atas peranan vitamin B3. Kehadiran LDL (low density lipoprotein) dan triglyserida sebagai kolesterol yang merugikan akan digantikan dengan HDL (high density lipoprotein) hingga bisa mengurangi risiko terkena penyakit pembuluh darah dan jantung koroner. Fungsi lainya adalah membantu metabolisme untuk menghasilkan energi. Gejala kekurangan gangguan mental, dan lain-lain. Sumber vitamin B3 diantaranya adalah hati, daging, biji-bijian, polong-polongan.

4. Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin B6 akrab dikalangan orang yang berusia dia atas 40 tahun. Pasalnya, pada usia matang ini, daya serap vitamin pada saluran cerna sudah menurun. Dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi piridoksal fosfat yang merupakan koenzim dalam metabolisme berbagai asam amino.
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan kelainan kulit berupa dermatitis seboroik (peradangan kulit karena aktivitas berlebihan dari kelenjar lemak kulit), peradangan selaput lendir mulut dan lidah, kelainan susunan saraf pusat, serta gangguan system eritropoetik berupa enemia hipokrom mikrositer. Kekurangan vitamin B6 juga menurunkan system kekebalan tubuh sehingga mudah terkena infeksi dan menurunnya kesehatan jantung, mudah terbentuknya batu ginjal, serta menurunnya fungsi kontrol otot dan panca indera. Vitamin ini bisa didapatkan dari ragi, padi-padian utuh, pisang, ubi jalar, gandum, jagung, sayuran, daging, kacang-kacangan seperti kedelai, makanan yang berasal dari laut, dan hati.

5. Vitamin B12 (Sianokobalamin)

Vitamin B12 bersama-sama dengan asam folat berperan penting dalam metabolisme antar sel di dalam tubuh. Kekurangan vitamin B12 membuat perkembangan tubuh menjadi lambat dalam waktu yang cukup lama. Keadaan ini ditandai dengan gangguan pembentukan dan perkembangan sel darah (hematopoiesis) yan menimbulkan enemia megaloblastik (suatu jenis anemia dengan sel-sel darah merah yang besar-besar), gangguan neurology seperti berkurangnya daya ingat dan gangguan keseimbangan, kerusakan sel epitel terutama epitel saluran cerna, serta debilitas umum atau kelemahan secara umum.
Orang yang berumur lebih dari 50 tahun sebaiknya menambah jumlah konsumsi vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia. Defisiensi vitamin B12 umumnya terjadi pada usia lanjut akibat berkurangnya daya serap terhadap vitamin pada saluran cerna. Keadaan ini bisa terjadi akibat menurunnya produksi asam lambung; menurunnya produksi pepsin (enzim protease yang dihasilkan kelenjar lambung); terjadinya gastritis (peradangan lambung) karena menurunnya fungsi sel, jaringan, atau alat tubuh; dan menurunnya factor intrinsic (bahan organik dalam sel yang bisa diabsorbsi atau dimetabolisme). Makanan sehari-hari yang mengandung vitamin ini diantaranya adalah daging, telur, dan produk sapi perah.

6. Vitamin B15

Vitamin B15 berperan sebagai penangkap radikal bebas dan oksigenator jaringan tubuh. Vitamin ini disebut juga asam pangamik. Vitamin B15 berasal dari asam amino glycine. Asam pangamik adalah ester yakni senyawa yang dihasilkan dari asam glukonik yang bersenyawa dean dimethylglycine. Asam glukonik ini banyak terdapat pada gula bit. Makanan yang mengandung vitamin B15 adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.

B. VITAMIN C

Vitamin C berperan dalam pembentukan substansi antar sel dan berbagai jaringan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya, aktivitas fagositosis sel darah putih dan transportasi zat besi dari transfering di dalam darah de ferritin di dalam sumsum tulang, hati, dan limpa. Fagositosis adalah kegiatan sel darah putih (lekosit) untuk mematikan kuman dengan cara menelan. Pembentukan tulang dan gigi juga melibatkan peran vitamin C. Vitamin C larut dalam air, sehingga jika dikonsumsi berlebihan tidak membahayakan kesehatan. Pasalnya, kelebihan vitamin ini sebagian besar langsung diekskresi melalui air kemih. Sebagian dari vitamin C dikeluarkan melalui air kemih berupa oksalat. Umumnya orang mengonsumsi vitamin C berlebihan bertujuan untuk mencegah influenza atau kanker. Konsumsi vitamin C yang berlebihan bisa menimbulkan peluang terjadinya batu oksalat di dalam ginjal. Namun, peluang ini sangat kecil. Konsumsi vitamin C sampai dengan 10.000 mg perhari dianggap masih aman. Bahan pangan yang mengandung vitamin C diantaranya adalah buah-buahan, sayuran berdaun hijau, dan tomat.

Sunday, April 30, 2017

LOMBA BIOET@NOL 2017

Haloo adik-adik SMP dan SMA. Ada kabar gembira buat kalian semua๐Ÿ’ƒ

*Bioet@nol* sudah mulai pembukaan pendaftaran nih ๐Ÿ™€๐Ÿ™€ *Bioet@nol* itu apa ?
๐Ÿ‘‰๐Ÿป _Bioet@nol_ merupakan sebuah olimpiade *Biologi* tingkat SMP-SMA se Jawa timur-Bali, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember (HMPSPB lumba - lumba)๐Ÿข๐Ÿฌ๐Ÿฌ
๐Ÿ‘‰๐ŸปTema Bioet@nol kita kali ini adalah *Catch Your Dream with The Biggest Competition On Bioet@nol* ๐Ÿ™€๐Ÿ™€๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป ๐Ÿ“ฑ๐Ÿ’ป๐Ÿข
Registration will be opened on :
๐Ÿ—“23 April 2017 - 1 September 2017
๐Ÿ“ฑ๐Ÿ’ปOnline (form pendaftaran dapat diakses melalui http://www.hmpspblumbalumba.web.id ๐ŸขOffline (Gedung 3 FKIP Universitas Jember, Senin-Jumat 07.00-16.00 WIB)
๐Ÿƒ๐ŸปOTS (Saat penyisihan, kuota dibatasi)

Will be held on :
๐Ÿ—ฃPenyisihan 10 September 2017 (di masing-masing rayon)
๐Ÿ‘๐ŸปSemifinal dan Final :
๐Ÿ‘‰๐ŸปSMP : 30 September 2017 (Universitas Jember)
๐Ÿ‘‰๐ŸปSMA : 1 Oktober 2017 (Universitas Jember) ๐Ÿ†๐Ÿฅ‡๐Ÿฅˆ๐Ÿฅ‰๐Ÿ“œ๐Ÿ’ธ๐Ÿ’ธ
Memperebutkan Piala Bergilir Gubernur dengan total hadiah Rp 14 juta rupiah๐Ÿ’ฐ

Biaya pendafaran :
๐Ÿ’ธSMP Rp.150.000/tim (3 orang)
๐Ÿ’ธSMA Rp.65.000/orang ๐Ÿค—Fasilitas :
๐Ÿฑ Konsumsi
๐Ÿ“–Seminar KIT
๐Ÿ“œ๐ŸŽซSertifikat






Ayok buruan daftarkan team terbaikmu, jangan sampai ketinggalan kawan ✈
Ingatlah kesempatan emas tidak datang dua kali ๐Ÿ†๐ŸŒ  For more information ๐ŸŒŽ
http://www.hmpspblumbalumba.web.id
Fb: Hmpsp Biologi lumba-lumba
Ig: @hmpspblumbalumba
*Contact Person :*
๐Ÿ“ฑM. Khoirul Anam (081333768559)
๐Ÿ“ฑAlfi Oktafani Sarli (081357288127)

Wednesday, March 22, 2017

MAKALAH MIKROBIOLOGI " BAKTERI SHIGELLA DYSENTRIAE"



BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Shigella sp merupakan bakteri berbentuk batang dengan pengecatan Gram bersifat Gram negatif, tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif aerob, tumbuh pada pH 6,4 – 7,8 dengan suhu 37oC. Hal tersebut berarti bakteri Shigella sp tidak dapat berkembang biak dengan baik pada pH yang rendah. Sebagian besar masyarakat mengkomsumsi yougt (susu fermentasi) mempunyai rasa asam, digunakan sebagai minuman yang dapat menstabilkan pencernaan dan pencegahan diare. Disentrik adalah penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Shigella sp. Shigella sp merupakan bakteri patogen diseluruh pencernaan.keberadaan Shigella sp disaluran pencernaan dapat mengganggu sistem pencernaan manusia karena Shigella sp menyebabkan radang pada usus besar sehingga faeses yang dikeluarkan berdarah dan berlendir.
Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi jasad renik keasamanharus diatur dengan baik sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme (Drs. K.H Timotius 1982)
Mikroorganisme yang terdapat pada makanan/minuman dengan pH asam dapat dibasmi pada suhu yang lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat dibanding dengan mikroorganisme yang sama didalam lingkungan basa. Karena pH yang rendah aktivitas enzim bakteri terhambat dan bakteri akan mati, pada pH  netral (7) bakteri akan berkembang biak dengan baik.
B.   Rumusan masalah
1.    Bagaimana sejarah Shigella dysentriae?
2.    Apa defenisi Shigella dysentriae?
3.    Bagaimana organisme dan karakteristik Shigella dysentriae?
4.    Bagaimana pathogenesis dan gejala klinis Shigella dysentriae?
5.    Bagaimana isolasi dan identifikasi Shigella dysentriae?
6.    Bagaimana hubungan Shigella dysentriae dengan makanan?
7.    Bagaimana pencegahan penyakit disentri yang disebabkan oleh Shigella dysentriae?
C.   Tujuan
1.  Dapat mengetahui sejarah Shigella dysentriae
2.  Dapat mengetahui defenisi Shigella dysentriae
3.  Dapat mengetahui organisme dan karakteristik Shigella dysentriae
4.  Dapat mengetahui pathogenesis dan gejala klinis Shigella dysentriae
5.  Dapat mengetahui isolasi dan identifikasi Shigella dysentriae
6.  Dapat mengetahui hubungan Shigella dysentriae dengan makanan
7.  Dapat  mengetahui pencegahan penyakit disentri yang deisebabkan oleh Shigella dysentriae


BAB 2
PEMBAHASAN
A.            Sejarah bakteriShigella dysenteriae
Shigella dysenteriae ditemukan oleh Shiga (1889 & 1901), Kruse (1900), dan Schmitzii (1927) merupakan salah satu dari 4 spesies Shigella (S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii, S. sonnei). Shigella spp. merupakan bakteri penyebab disentri atau shigellosis pada manusia dan beberapa primata yang telah dikenali sejak tahun 1890an. Shigella spp. endemik di daerah Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Shigellosis merupakan penyakit diare yang disebabkan terjadinya inflamasi akut pada tractus intestinum.
B.            Defenisi bakteriShigella dysenteriae
Genus Shigella ditemukan sebagai penyebab bacillary disentri oleh ahli mikrobiologi Jepang, Kiyoshi Shiga pada 1898. Shigella adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air. Organisme Shigella menyebabkan disentri basiler dan menghasilkan respons inflamasi pada kolon melalui enterotoksin dan invasi bakteri.
 Bakteri Shigella dysenteriae dapat menyebabkan penyakit disentri basilar. Disentri basilar adalah infeksi usus besar oleh bakteri patogen genus Shigella. Shigella dysenteriae merupakan penyebab penyakit yang paling ganas dan menimbulkan epidemi hebat di daerah tropis dan subtropis (Soedarto,1996). Pengobatan infeksi dapat digunakan dengan antibiotik yang telah diresepkan secara luas seperti pada saat sekarang ini (Gould and Brooker, 2003).
Shigellosis adalah infeksi enterik invasif akut yang disebabkan oleh bakteri yang masuk kedalam genus Shigella, secara klinis ditunjukkan dengan diare yang sering berdarah. Shigellosis banyak menjadi endemik di banyak negara berkembang dan juga menjadi epidemi yang menyebabkan cukup morbiditas dan kematian.
Di antara empat jenis shigella, Shigella dysenteriae tipe 1 ( sd1 ) merupakan yang penting karena dapat menyebabkan penyakit yang paling parah dan dapat menjadi epidemi di daerah besar. Kendala utama untuk mengontrol Shigellosis adalah cepat menyebarnya Shigella dari orang ke orang dan perlawanan antimikrobial yang berkembang cepat.
Makanan yang sering terkontaminasi Shigella adalah salad, sayuran segar (mentah), susu dan produk susu, serta air yang terkontaminasi. Sayuran segar yang tumbuh pada tanah terpolusi dapat menjadi faktor penyebab penyakit, seperti disentri basiler atau Shigellosis yang disebabkan oleh Shigella. Menurut USFDA (1999), diperkirakan 300.000 kasus Shigellosis terjadi di Amerika Serikat setiap tahun.
Dengan perlakuan secara biokimia shigella relative menjadi tidak aktif bila dibandingkan dengan spesies Escherichia. Studi-studi yang berkaitan tentang DNA telah menunjukkan bahwa mereka masuk dalam genus yang sama, nmaun pengelompokan keduanya tetap dipertahankan karena tidak seperti Escherichia, kebanyakan Shigella adalah patogen dan berpotensi menyebabkan penyakit yang parah.
C.        Organisme dan karakteristik
Bentuk           : Cocobasil
Susunan        : tunggal
Warna            : merah
Sifat              : gram negative
1.   Sistematika dan klasifikasi Shigella dysenteriae
Sistematika dari Shigella dysenteriae adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Phylum            : Proteobacteria
Ordo                : Enterobacteriales
Famili              : Enterobacteriaceae
Genus              : Shigella
Spesies            : Shigella dysenteriae
Gambar : Bakteri Shigella dysentriae
Spesies shigella diklasifikasi menjadi empat serogroup:
·         Serogroup A: S. dysenteriae (12 serotypes) 
·         Serogroup B: S. flexneri (6 serotypes)
·         Serogroup C: S. boydii (23 serotypes)
·         Serogroup D: S. sonnei (1 serotype).
Genus Shigella meliputi empat spesies: S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii dan S. sonnei, masing – masing juga disebut sebagai Grup A, B, C dan D. Tiga spesies pertama meliputi beberapa serotipe. S. sonnei dan S. boydii biasanya menyebabkan penyakit yang relatif ringan dalam diare yang mungkin berair atau berdarah. S. flexneri adalah penyebab utama dari shigellosis yang endemik di negara berkembang. Imunitas adalah serotypespesifik.
Shigella dysenteriae tipe 1, juga dikenal sebagai bacillus Shiga, berbeda dari Shigella lain dalam 4 hal yaitu :
1.    menghasilkan cytotoxin ampuh (Shiga racun)
2.    menyebabkan penyakit yang lebih parah, lebih berkepanjangan , dan lebih sering fatal daripada penyakit yang disebabkan oleh Shigella lain.
3.    Perlawanan terhadap antimicrobials terjadi lebih sering daripada antara lain Shigella
4.    menyebabkan epidemi besar yang sering terjadi didaerah, sering dengan angka serangan yang  tinggi dan kasus kematian yang lebih tinggi.
2.   Morfologi
Shigella dysenteriae merupakan bakteri Gram negatif yang tipis atau ramping, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, bentuk Coccobacilli terjadi pada perbenihan muda. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri fakultatif anaerob, tetapi dapat tumbuh dengan baik secara aerob. Koloni Shigella cembung, bundar, transparan dengan diameter sampai kira-kira 2 mm dalam 24 jam. Semua Shigella memfermentasi glukosa. Shigella membentuk asam dari karbohidrat tetapi jarang memproduksi gas.   
  Bakteri ini tidak meragi laktosa, kecuali Shigella sonnei. Ketidakmampuannya untuk meragikan laktosa membedakan bakteri Shigella pada perbenihan diferensial. Shigella juga dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian yang dapat memfermentasi manitol dan yang tidak dapat memfermentasi manitol (Jawetz et al., 2005).
Shigella sp mempunyai susunan antigen yang kompleks. Terdapat banyak tumpang tindih dalam sifat serologi berbagai spesies dan sebagian besar bekteri ini mempunyai antigen O yang juga dimiliki oleh bakteri enteric lainnya. Antigen somatic O dari Shigella sp. adalah lipopolisakarida. Kekhususan serologiknya tergantung pada polisakarida dan terdapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella sp didasarkan pada sifat-sifat biokimia dan antigeniknya ( Jawetz et al.,2005).
Semua spesies Shigella menyebabkan diare berdarah yang akut dengan menyerang dan menyebabkan kehancuran dari colonic epitelium. Hal ini menyebabkan pembentukan micro-ulcers  dan peradangan exudates, dan menyebabkan peradangan sel (polymorphonuclear leucocytes, PMNS ) dan darah muncul pada feses. Feses diarrhoeal yang berisi 106- 108 Shigellae per gram. Sekali diekskresikan, organisme yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan akan hidup dan mati dengan cepat , terutama ketika kondisi lingkungan kering atau terkena sinar matahari langsung.
3.   Sifat biakan
Shigella bersifat fakultatif anaerob tetapi tumbuh paling baik secara aerob. Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan dengan tepi yang utuh dan mencapai diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam. Bakteri Shigella dysentriae berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut: (1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus (2) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang (3) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
4.   Sifat pertumbuhan
Semua Shigella memfermentasikan glukosa. Kecuali Shigella sonnei, shigella tidak memfermentasikan laktosa. Ketidakmampuannya memfermentasikan laktosa membedakan shigella pada medium diferensial. Shigella membentuk asam dari karbohidrat tetapi jarang menghasilkan gas. Organisme ini dapat dibagi menjadi organisme yang memfermentasikan manitol dan tidak memfermentasikan manitol.
5.   Fisiologi
Sifat pertumbuhan adalah aerob dan fakultatif anaerob, pH pertumbuhan 6,4 – 7,8 suhu pertumbuhan optimum 370C kecuali S. sonnei dapat tumbuh pada suhu 450 C. Sifat biokimia yang khas adalah negative pada reaksi adonitol tidak membentuk gas pada fermentasi glukosa, tidak membentuk H2S kecuali S.flexneri, negative terhadap sitrat, DNase, lisin, fenilalanin, sukrosa, urease, VP, manitol, laktosa secara lambat, manitol, xylosa dan negative pada test motilitas. Sifat koloni kuman adalah sebagai berikut : kecil, halus, tidak berwarna, bila ditanam pada media agar SS, EMB, Endo, Mac Conkey.
6.   Variasi
Mutan-mutan dengan sifat-sifat biokimia, antigen dan pathogen yang berbeda sering timbul dari strain induk. Variasi dari bentuk koloni halus (H) menjadi kasar (K) dihubungkan dengan hilangnya daya invasi.
7.   Habitat
Habitat alami Shigella dysenteriae terbatas pada usus besar manusia dan binatang menyusui, dimana Shigella dysenteriae memproduksi eksitoksin yang tidak tahan panas yang mempengaruhi usus dan susunan saraf pusat. Penyebaran Shigella dysenteriae selalu terbatas pada saluran pencernaan, penyebaran ke dalam alirandarah sangat jarang. Bakteri Shigella dysenteriae dapat menimbulkan penyakit yangsangat menular (Jawetz et al., 2005).
8.   Daya tahan
Shigella sp yang kurang tahan terhadap agen fisik dan kimia dibandingkan Salmonella. Tahan dalam ½ % fenol selama 5 jam dan dalam 1% fenol dalam ½ jam. Tahan dalam es selama 2 bulan. Dalam laut selama 2-5 bulan. Toleran terhadap suhu rendah dengan kelembaban yang cukup. Garam empedu konsentrasi yang tinggi mengambat pertumbuhan strain tertentu. Kuman akan mati pada suhu 55C.
9.   Siklus hidup
Siklus hidup Bila kita menginovulasikan (penanaman bakteri) sejumlah tertentu sel bakteri pada suatu media di inkubasikan pada kondisi optimum dalam waktu 18-24 jam, maka akan didapat kurva pertumbuhan jumlah sel bakteri yang hidup. Karena jumlah bakteri sangat besar dan waktu generasi sangat pendek. Tahapannya yaitu fase penyesuaian (fase lack/adaptasi), fase logaritmik (fase eksponensial/sangat cepat), fase pengurangan pertumbuhan (pertumbuhan lambat), fase pertumbuhan tetap (statis), fase menuju kematian (mati)
D.       Patogenesis dan patologi
Shigellosis disebut juga Disentri basiler, disentri sendiri artinya salah satu dari berbagai gangguan yang ditandai dengan peradangan usus, terutama kolon dan disertai nyeri perut, tenesmus dan buang air besar yang sering mengandung darah dan mucus. Habitat alamiah bakteri disentri adalah usus besar manusia, tempat bakteri tersebut dapat menyebabkan disentri basiler. Infeksi S.dysenteriae praktis selalu terbatas pada saluran pencernaan, dan invasi bakteri ke dalam darah sangat jarang. S.dysenteriae menimbulkan penyakit yang sangat menular dengan dosis infektif dari bakteri S.dysenteriae adalah kurang dari 103 organisme dan merupakan golongan Shigella sp yang cenderung resisten terhadap antibiotic (Jewetz et al., 2005).
Proses patologik yang penting adalah invasi epitel selaput lender, mikroabses pada dinding usus besar dan ileum terminal yang cenderung mengakibatkan nekrosis selaput lender, ulserasi superficial, pendarahan, pembentukan “pseudomembran” pada daerah ulkus. Ini terdiri dari fibrin, leukosit, sisa sel, selaput lender yang nekrotik dan bakteri. Waktu proses patologik berkurang, jaringan granulasi akan mengisis ulkus sehingga terbentuk jaringan parut (Jewetz et al., 2005). S. dysenteriae dapat menyebabkan 3 bentuk diare :
·         Disentri klasik dengan tinja yang konsisten lembek disertai darah, mucus dan pus
·         Watery diarrhea
·         Kombinasi antara disentri klasik dengan tinja yang konsisten lembek disertai darah, mucus, pus dengan watery diarrhea.
Secara klasik, Shigellosis timbul dengan gejala adanya nyeri abdomen, demam, BAB berdarah, dan feses berlendir. Gejala awal terdiri dari demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah, kemudian feses berdarah setelah 3 – 5 hari kemudian. Lamanya gejala rata-rata pada orang dewasa adalah 7 hari, pada kasus yang lebih parah menetap selama 3 – 4 minggu. Shigellosis kronis dapat menyerupai kolitis ulseratif, dan status karier kronis dapat terjadi.
Manifestasi ekstraintestinal Shigellosis dapat terjadi, termasuk gejala pernapasan, gejala neurologis seperti meningismus, dan Hemolytic Uremic Syndrome. Artritis oligoartikular asimetris dapat terjadi hingga 3 minggu sejak terjadinya disentri. Pulasan cairan feses menunjukkan polimorfonuklear dan sel darah merah. Kultur feses dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi dan sensitivitas antibiotik.
Penata laksanaan Shigellosis dengan pemberian antibakteri seperti kotrimoksazol, ciprofloksasin, ampisilin, asam nalidixic atau ceftriaxone dapat membantu memperpendek masa sakit dan sekresi patogen serta meringankan penyakit. Obat-obat antibakteri tersebut harus digunakan pada situasi tertentu dengan indikasi yang jelas, indikasi tersebut antara lain untuk mengurangi beratnya penyakit, untuk melindungi kontak dan indikasi epidemiologis. Resistensi bakteri Shigella sp terhadap antibiotic dengan segala aspeknya bukanlah merupakan suatu hal yang baru, dimana selama 5 dekade terakhir bakteri Shigellasp telah resisten terhadap berbagai antibakteri baru yang pada awalnya sangat efektif terhadap infeksi Shigella sp yang resisten terhadap multiantibiotik, seperti S. dysenteriae tipe 1, ditemukan di seluruh dunia dan timbul sebagai akibat pemakaian antibiotika yang tidak rasional. Akibat sering terjadinya resistensi terhadap suatu antibakteri maka pemilihan antibakteri yang tepat perlu dilakukan, dimana pemilihan antibakteri tergantung kepada gambaran resistensi bakteri setempat sesuai prevalensi infeksi yang terjadi pada daerah tersebut (James, 2001).
Sesudah masa inkubasi yang pendek (1-2 hari), ada serangan tiba-tiba berupa sakit perut, demam, dan diare cair. Diare terjadi akibat pengaruh eksotoksin dalam usus kecil. Eksotoksin merupakan sebuah protein antigenik (merangsang produksi antitoksin) dan mematikan pada binatang percobaan. Pada manusia, eksotoksin dapat menghambat penyerapan gula dan asam amino pada usus kecil (Jawetz et al., 2005).
·                Toksin
Shigella sp menghasilkan toksin yang disebut Shigatoksin dan mengadakan multiplikasi tanpa invasi di dalam jejunum kemudian memproduksi toksin. Toksin ini kemudian berikatan dengan reseptor dan menyebabkan aktivasi proses sekresi sehingga terjadi diare cair yang tampak pada awal penyakit, hal ini merupakan tanda dari sifat enterotoksik shigatoksin. Selanjutnya, perjalanan penyakit melibatkan usus besar dan invasi jaringan dimana aksi shigatoksin akan memperberat gejalanya. Efek enterotoksin shigatotoksin lebih pada penghambatan absorpsi elektrolit, glukosa, dan asam amino dari lumen intestinal (Dzen dkk, 2003).
Toksin shigella dysenteriae dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Endotoksin
Pada waktu terjadi autolisis, semua Shigella mengeluarkan lipopolisakaridanya yang toksik. Endotoksin ini mungkin menambah iritasi pada dinding usus.
2. Eksotoksin (Shigella dysentriae)
S. Dysentriae tipe 1 (basil Shiga) memproduksi eksotoksin tidak tahan panas yang dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Eksotoksin merupakan protein yang bersifat antigenik (merangsang produksi antitoksin) dan mematikan hewan percobaan. Sebagai enterotoksin, zat ini dpat menimbulkan diare, sebagaimana halnya enterotoksin.
Terapi dengan rehidrasi yang adekuat secara oral atau intravena, tergantung dari keparahan penyakit. Derivat opiat harus dihindari. Terapi antimikroba diberikan untuk mempersingkat berlangsungnya penyakit danpenyebaranbakteri.Trimetoprim-sulfametoksazole atau fluoroquinolon dua kali sehari selama 3 hari merupakan antibiotik yang dianjurkan.
Antibiotik terpilih untuk infeksi Shigella adalah ampisilin, kloramfenikol, sulfametoxazol-trimetoprim. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa kanamisin, streptomisin dan neomisin merupakan antibiotik yang dianjurkan untuk kasus-kasus infeksi Shigella. Masalah resistensi kuman Shigella terhadap antibiotik dengan segala aspeknya bukanlah merupakan suatu hal yang baru. Shigella yang resisten terhadap multiantibiotik (seperti S. dysentriae 1) ditemukan di seluruh dunia dan sebagai akibat pemakaian antibiotika yang tidak rasional.
·                Gambaran Klinik
Setelah masa inkubasi yan g pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyari perut, deman dan tinja encer. Tinja encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat; tinja kurang encer tetapi sering mengandung lendir dan darah.
Tiap gerakan usus disertai dengan ‘mengejan’ dan tenesmus (spasmus rektum), yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian. Penyakit yang disebabkan oleh S.dysenteriae dapat sangat berat.
Kebanyakan orang pada tahap penyembuhan,mengeluarkan kuman disentri dalam waktu yang singkat, tetapi beberapa diantaranya tetap menjadi pembawa kuman usus hingga menahun dan dapat mengalami serangan penyakit berulang-ulang. Pada penyembuhan infeksi, kebanyakan orang membentuk antibody terhadap Shigella dalam darahnya, tetapi antibody ini tidak melindungi terhadap reinfeksi.
·                Cara penularan
Shigella tersebar oleh kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau makan makanan terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi. Lalat mungkin juga menjadi penyebab tumbuhnya organisme. Dosis infektif yang rendah, sedikitnya 200 organisme yang dapat memfasilitasi penyebaran dari orang yang satu dengan orang yang lain. Manusia dan beberapa primata hanya menjadi reservoir Shigella.
E.        Isolasi dan identifikasi
Kurangnya perhatian shigella sebagai pathogen keracunan makanan menyebabkan proses isolasi dan identifikasi dari makanan menjadi relative tidak berkembang.
Teknik identifikasi yang cepat didasarkan pada:
·         Metode immunoassays yang mendeteksi virulensi penanda antigen.
·         Metode reaksi rantai polymerase untuk mendeteksi plasmid virulensi oleh DNA hibridasi.
F.        Hubungan shigella dengan makanan
Kasus-kasus keracunan makanan  yang menyebabkan shigellosis dianggap  jarang dan beberapa orang menganggap suatu permasalahan yang tidak bermakna. Kasus-kasus keracunan lebih dikaitkan dengan salmonella. Pada kasus keracunan makanan yang menyebabkan shigellosis biasanya disebabkan oleh adanya kontaminasi shigella pada tahap persiapan makan. Adanya kontaminasi dihubungkan dengan sistem pembuangan tinja yang tidak sempurna dan organism (vector) yang mendukung terjadinya kontaminasi adalah lalat (tinja dari orang karier).
Makanan yang tidak dimasak dengan benar seperti cocktail udang dan salad tuna diidentifikasi telah terlibat dalam sejumlah wabah.  Di Cambridgeshire, Inggris, pada tahun 1992  diadakan pesta dengan hidangan makanan prasmanan,  didapati 107 dari 200 tamu terinfeksi diare dan sh. sonnei diisolasikan 81 dari 93  sampel tinja yang ambil . Organisme ini juga terisolasi dari  penyedia catering. Penyelidikan mengungkapkan hubungan yang kuat antara penyakit dan konsumsi dua piring udang dimana kontaminasi terjadi pada tahap persiapan yang terjadi di tempat penyedia catering tadi.
G.       Pencegahan penyakit disentri yang deisebabkan oleh Shigella dysentriae
Pencegahan penyakit disentri yang disebabkan oleh Shigella dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang meliputi :
·         Cuci tangan dengan sabun
·         Menjamin ketersediaan air minum yang aman
·         Pembuangan limbah kotoran manusia yang aman
·         Pemberian ASI eksklusif pada bayi
·         Penanganan dan pengolahan makanan yang aman
·         Pengendalian alat
Langkah-langkah tersebut tidak hanya akan mengurangi kejadian Shigellosis, tapi penyakit diare juga. Dalam semua kasus, pendidikan kesehatan dan kerjasama masyarakat dalam melaksanakan tindakan pengendalian sangat penting.
·         Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah kunci untuk kesadaran masyarakat akan kesehatan, sehingga dapat mencegah transmisi penyakit. Masyarakat diberi pengetahuan tentang bagaimana Shigella dapat menyebabkan diare dan bagaimana pencegahan transmisinya. Masyarakat juga diberitahu jika terjadi diare berdarah untuk segera melakukan pengobatan di tempat fasilitas kesehatan terdekat.
·         Cuci tangan
Cuci tangan dengan sabun adalah langkah yang sederhana dan efektif untuk mencegah penyebaran Shigella, cuci tangan juga harus dipromosikan di setiap rumah tangga. Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum menyiapkan atau menangani makanan dan sebelum makan.
·         Ketersediaan air
Shigella dapat mencemari air pada semua tahap distribusi, dari sumber air sampai saat di konsumsi. Air minum harus dipastikan aman, termasuk selama transportasi dan penyimpanan. Tempat pembuangan air besar tidak dibolehkan 10 meter dari sumber air.
·         Sistem pembuangan tinja
Sistem pembuangan tinja harus aman dan bersih, system yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang baik agar tetap terjaga kesehatan masyarakat.
·         Menyusui
Anak yang mendapatkan ASI akan lebih sedikit resiko terkena diare atau disentri karena Shigella. ASI eksklusif dapat memberikan perlindungan atau daya tahan terhadap resiko diare karena Shigella.
·         Keamanan makanan
Makanan dapat terkontaminasi oleh Shigella pada semua tahap produksi dan persiapan. Termasuk di tempat umum seperti pasar, selama persiapan makanan di rumah atau di restoran dan makanan tanpa pendingin setelah disiapkan.
Langkah-langkah agar konsumsi makanan aman :
·         Makanlah makanan selagi panas atau panaskan makanan sebelum dimakan
·         Cuci peralatan makan dan memasak lalu keringkan sampai benar-benar kering
·         Jauhkan makanan yang telah dimasak dan perlatan yang bersih dari bahan mentah dan perlatan yang berpotensi kontaminasi.
·         Lindungi makanan dari lalat.


BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Shigella merupakan kuman patogen usus yang telah lama dikenal sebagai agen penyebab penyakit disentri basiller. Sampai saat ini terdapat 4 spesies Shigella yaitu: Shigella dysenteriae, shigella flexneri, shigella boydii, dan shigella sonnei.
            Shigella sangat menular dan membutuhkan dosis kurang dari 103 organisme untuk menimbulkan infeksi. Proses patologik yang penting adalah invasi epitel mukosa, mikroabses pada dinding usus besar dan ileum terminal yang menyebabkan nekrosis selaput mukosa, ulserasi superfisial, perdarahan dan pembentukan pseudomembran pada daerah ulkus.


DAFTAR PUSTAKA
·         World Health Organization, 2005, Guidelines for the control of shigellosis, including epidemics due to Shigella dysenteriae type 1
·         Anonim, 2008, Shigella dysentriae. http://ep.wikipedia.org/wiki/shigella_dysenterie,
·         http://www.biologiedukasi.com/2014/11/bakteri-shigella-dysenteriae-penyebab.html